A’adibtira Cinta Indira, salah satu santri MATQ Qoryatul Qur’an yang tinggal di komplek Pucung, telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an lengkap 30 juz. Sebuah pencapaian yang tak mudah, penuh perjuangan, dan berbuah kebahagiaan.
Nama panggilan sehari-harinya adalah Cinta. Berasal dari Banyuanyar RT 01 RW 02 Banjarsari, Surakarta. Rela meninggalkan rumah dan keluarga untuk belajar di pesantren, semoga menjadi jalan indah baginya dalam menggapai rida Allah.
Penuntut ilmu adalah pejuang, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, “Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.”
Cinta dengan pencapaianya ini tentu membuat bangga dan bahagia bagi kedua orang tuanya, yakni Bapak Adib Nurrachim dan Ibu Indri Susanti. Anak ke-1 dari 2 bersaudara ini telah berhasil meraih impian menjadi seorang hafizah.
Cinta terlahir di Surakarta, pada tanggal 11 Desember 2006. Hafal Al-Qur’an di usia muda, semoga menjadikan keberkahan baginya di sepanjang usia. “Sebaik-baik di antara kalian ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya.” (HR. At Tirmidzi)
A’adibtira Cinta Indira |
Santri Kelas 2 Matiq A, MATQ Qoryatul Qur’an yang pernah meraih prestasi juara 2 story telling bahasa Inggris tingkat Surakarta ini mengaku sangat suka berenang. Kelak dewasa ingin mewujudkan cita-cita menjadi seorang motivator. Semoga Allah mudahkan jalannya sehingga ilmunya bermanfaat untuk umat.
Cinta berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz dengan waktu menghafal sekitar 1 tahun 3 bulan. Menyetorkan hafalan kepada Ustazah Ihfah, pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, bertempat di komplek Pucung.
“Untuk teman-teman, semangat mengejar cita-cita, di samping usaha yang dikerahkan tetap harus bertawakal kepada Allah,” begitu ia berpesan kepada teman-teman seperjuangan yang saat ini masih berproses dalam menyelesaikan hafalan. Semua butuh perjuangan dan kegigihan mencapai tujuan rida Allah. “Sebelum menghafal dibaca ayatnya dan dipahami dulu artinya, Bangun pagi, mengahafal di waktu-waktu luang,” sarannya.
Salah satu hadis yang memotivasi berinteraksi dengan Al-Qur’an adalah, “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membacanya, mempelajari, dan mengamalkannya).” (HR. Muslim)
“Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan setoran hafalan 30 juz, tetapi disamping itu saya belum terlalu lega karena harus lebih giat untuk memurajaah,” kata Cinta tulus. “Terima kasih kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan, dan kepada ustazah yang telah banyak membantu.”
Selamat, atas pencapaiannya, ya, Cinta. Turut berdoa, semoga Allah mudahkan jalannya dalam menjaga hafalan sekaligus dalam mengamalkan apa yang telah dihafalnya itu. Aamiin.
Kontributor: Ustaz Edi Casedi, S.Pd.I, M.P.I
Posting Komentar untuk "A’adibtira Cinta Indira, Santri Kelas 2 Matiq A MATQ Qoryatul Qur’an Selesaikan Hafalan 30 Juz"