Syukur adalah kebaikan yang harus dilakukan terus. Orang yang tidak bersyukur itu disebut kafir yang diancam siksa. Dengan syukur, Allah mudah memberikan keridaan-Nya. Dan, syukur itu juga menjadi tanda ketakwaan kita.
Kita syukuri punya anak hafizh Qur’an di tengah rusaknya generasi muda saat ini. Kemuliaan terbesar yang masih ada saat ini adalah kemuliaan Al-Qur’an. Maka, hidup bersama Al-Qur’an adalah hal yang layak dibanggakan.
قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ ۖ هُوَ خَيْرٌۭ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Menjadi harapan bersama, 30 tahun ke depan, para santri penghafal Al-Qur’an bisa jadi dokter, camat, tentara, dan lainnya. Namun, jangan sampai jabatan atau profesi itu yang dibanggakan. Yang layak dibanggakan adalah hafalan Al-Qur’an!
![]() |
Ustaz Didik Efendi ajak syukuri nikmat kebersamaan dengan Al-Qur'an |
Bangga pada Al-Qur’an bukan kesombongan. Ini adalah salah satu bentuk mensyukuri nikmat mulia bersama Al-Qur’an. Tunjukkan kehafizhan dengan bergonta-ganti yang dibaca saat menjadi imam. Jangan anggap ini pamer dan sombong.
Syukur itu hakikatnya adalah menggunakan pemberian sesuai kemauan pemberinya. Seperti misalnya seorang istri diberi daster suaminya, selain mengucapkan terima kasih, juga menggunakannya seperti yang diinginkan pemberinya.
Begitu pula dengan nikmat dan kemuliaan dari Allah Swt., hendaklah disyukuri dengan memanfaatkannya sebagaimana yang diinginkan oleh Sang Maha Pemberi. Termasuk berbangga dengan kemuliaan kebersamaan dengan Al-Qur’an.
Dukungan umat Islam di Kecamatan Weru sangat besar pada PPTQ Qoryatul Qur’an. Maka dari itu, para santri dan asatiz, jagalah kepercayaan dari umat dengan memberikan yang terbaik. Caranya dengan menunjukkan kebanggaan menjadi hafizh, di manapun berada.
Menjadi ahlul Qur’an, dengan profesi apapun, kewajibannya adalah mengajarkan Al-Qur’an. Dengan inilah kita akan menjadi yang terbaik, yakni bisa memberi manfaat kepada banyak orang.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dalam
Hari ini, para wisudawan-wisudawati, mendapat ucapan selamat dari para tokoh dan hadirin. Tapi kesuksesan sesungguhnya adalah ketika kelak mendapat ucapan selamat dari para malaikat di surga, dengan menghadiahkan mahkota surga pada kedua orang tua.
Kelulusan ini adalah tahap sangat awal. Tetaplah istikamah, jangan pernah terbersit untuk berpindah lajur dari jalan Al-Qur’an. Semoga Allah memberkahi kita semua, hidup mulia bersama dengan Kalamullah.
Tausiah Ustaz Didik Efendi, S.T., pada acara Wisuda Akbar Pelepasan Kelulusan dan Wisuda Huffazh PPTQ Qoryatul Qur’an tahun ajaran 2024/2025. Dilaksanakan di Komplek 06 Asemlegi Gabeng, pada Ahad, 15 Juni 2025.
Posting Komentar untuk "Ustaz Didik Efendi: Bangga dengan Kemuliaan Al-Qur’an"