Tak terasa bulan Ramadan berlalu begitu cepat dan harus kita tunggu 11 bulan lagi untuk kembali berjumpa. Kita berpuasa di dalamnya, baca Al-Qur’an, tarawih, dan beribadah lainnya. Pertanyaannya, masihkah kita terkenang dengan amalan itu?
Masih terasa betapa nikmat sebulan mendekatkan diri pada Allah. Bagi yang berpuasa, sebagaimana dikabarkan Rasulullah akan mendapat 2 kegembiraan yang diraih oleh orang yang berpuasa.
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya.” (HR Muslim)
Idulfitri menjadi kebahagiaan dan Allah menjadikannya hari raya makan yang artinya kita dilarang berpuasa pada hari tersebut. Hal ini selaras dengan yang disebutkan dalam salah satu hadis Nabi ﷺ.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ : أَنْ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلصَّوْمُ يَوْمُ تَصُوْمُوْنَ، وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُوْنَ وَاْلأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّوْنَ
“Dari Abi Hurairah (ia berkata) : Bahwasanya Nabi ﷺ telah bersabda. “Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fitri itu ialah pada hari kamu berbuka. Dan (Idul) Adha (yakni hari raya menyembelih hewan-hewan kurban) itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah)
Ustaz Khoirul Umam sampaikan tentang Idulfitri sebagai hari untuk makan |
Kegembiraan bagi kita ketika Idulfitri dan sangat manusiawi adalah ketika ada makanan, terlebih kalau ada pakaian baru yang dikenakan untuk berhari raya. Kegembiraan yang tak hanya dirasakan orang kaya saja tapi juga kaum duafa berkat adanya syariat zakat fitri.
Allah berfirman, yang artinya: “… hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (Qs. Al Baqarah: 185)
Idulfitri datang disambut dengan takbiran mengagungkan asma Allah sejak masuk 1 Syawal atau pada malam Idulfitri. Bertakbir sampai selesai pelaksanaan Salat Idulfitri.
Kegembiraan berlebaran tidak boleh melupakan Allah. Perlu diingat juga bahwa pada bulan Syawal ada anjuran berpuasa selama 6 hari untuk menyempurnakan pahala puasa Ramadan.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
Resume kajian Ahad pagi pada tanggal 5 Mei 2024 di Masjid Widad El Fayez, PPTQ Qoryatul Qur’an komplek Asem Legi, yang disampaikan oleh Ustaz Khoirul Umam dari Tawangsari.
Posting Komentar untuk "Ustaz Khoirul Umam: Idulfitri adalah Hari Raya Makan"