Ustaz Ngatemin: Meneladani Keluarga Nabi Ibrahim dalam Kepatuhan pada Allah

Mengikuti sejarah keluarga Nabi Ibrahim AS maka kita akan melihat keluarga yang begitu kuat dalam ketaatan kepada Allah. Berawal dari penantian panjang sampai usia sang Nabi 90 tahun belum juga dikaruniai putra.

Padahal Nabi Adam AS tak hentinya berdoa seperti yang tercantum di dalam Al-Qur’an, yaitu pada Surat As-Shaffat ayat ke-100. Rabbi hablii minas shalihiin. Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.”

Siti Sarah, istrinya, khawatir kalau tidak ada penerus dakwah Nabi Ibrahim AS. Siti Sarah membujuk suaminya untuk menikah lagi dan memilihkan Siti Hajar, budaknya, sebagai madu. Bujukan berulang kali barulah sang Nabi bersedia.

Siti Hajar mengandung dan melahirkan anak yang diberi nama Ismail AS. Mendadak turun perintah Allah agar sang Nabi berangkat dakwah dan memerintahkan Siti Hajar dengan bayinya di sebuah lembah kering-kerontang.

Ustaz Ngatemin
Ustaz H. Ngatemin mengajak jemaah meneladani keluarga Nabi Ibrahim AS dalam hal kepatuhan pada perintah Allah

Nabi Ibrahim AS patuh. Berikut ini adalah doa yang dipanjatkannya meski dalam keadaan sedih harus meninggalkan kedua orang yang dicintainya. Cinta Allah lebih tinggi dari apapun.

رَبَّنَاۤ اِنِّىْۤ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِىْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِىْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙرَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَ فْـٮِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِىْۤ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim ayat 37)

Ketika Ismail AS beranjak remaja dan Nabi Ibrahim AS kembali, betapa bahagianya keluarga ini. Namun, Allah masih akan memberikan ujian baru: Nabi Ibrahim AS diperintah menyembelih Ismail AS.

Kepatuhan itu kembali diuji dan keluarga Nabi Ibrahim AS berhasil melaluinya. Allah memerintahkan Malaikat Jibril mengganti sang anak dengan seekor domba besar. Kisah ini diperingati dengan syariat kurban di bulan Zulhijjah.

Liku-liku kehidupan keluarga Nabi Ibrahim AS itulah yang menjadi dasar berbagai ritual dalam ibadah haji. Di antaranya adalah sa'i, berlari kecil dari Safa ke Marwah seperti yang dilakukan Siti Hajar saat mencarikan air untuk Ismail AS. Lalu ada melempar jumrah, melambangkan lemparan batu pada setan yang hendak menghalangi penyembelihan Ismail AS.

Begitulah keteladanan dari keluarga Nabi Ibrahim AS. Patuh pada perintah Allah tanpa banyak bicara, menghormati dan mengabdi sepenuh hati kepada Allah semata. Allah memberi gelar Khalilullah pada Nabi Ibrahim AS, yang berarti Kekasih Allah.

Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng, pada 26 Mei 2024 oleh Ustaz Drs. H. Ngatemin, MA dari Semin, Gunungkidul

2 komentar untuk "Ustaz Ngatemin: Meneladani Keluarga Nabi Ibrahim dalam Kepatuhan pada Allah"

  1. Sebentar lagi mau Idul Adha, jadi sellau pengingat atas keikhlasan Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Bahkan namanya sering disebut dalam Al-Quran dan ada suratnya tersendiri, Masya Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejarah dengan pembelajaran yang tak lekang zaman. Selalu bisa diambil ibrahnya dari masa ke masa.

      Hapus