Suasana haru dan kebanggaan menyelimuti PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 06 Asemlegi Gabeng, dalam gelaran Wisuda Akbar Pelepasan Kelulusan dan Wisuda Huffazh tahun ajaran 2024/2025, yang diadakan pada Ahad pagi, 15 Juni 2025.
Dalam acara tersebut, Ustaz Hartanto, S.Pd.I, Al Hafizh, selaku Direktur Operasional PPTQ Qoryatul Qur’an, menyampaikan laporan pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kepercayaan umat kepada pesantren. Terutama para pendiri, sesepuh, dan yayasan.
Ustaz Hartanto mengatakan bahwa wisuda ini bukan sekadar seremonial yang dilaksanakan setahun sekali. Bukan formalitas semata. Melainkan sebuah bentuk penghormatan dan kemuliaan terakhir bagi para penghafal Al-Qur’an.
![]() |
Ustaz Hartanto ingin menunjukkan optimisme bahwa masih ada generasi Qurani |
“Melalui wisuda ini, kita ingin melakukan syiar Qur’an, menyampaikan nilai-nilai luhur Qurani kepada umat,” ujar beliau, di hadapan para wali santri dan tamu undangan. Beliau juga menambahkan bahwa wisuda ini adalah bentuk rasa optimisme kepada masyarakat.
Pesantren ingin menunjukkan bahwa masih ada generasi Qurani, generasi yang menjunjung nilai dan adab, generasi terbaik insyaallah. Menjawab kekhawatiran akan nasib generasi muda di tengah rongrongan kemajuan teknologi yang kian mengerikan.
Ustaz Hartanto menjelaskan bahwa pendidikan di Qoryatul Qur’an tidak hanya mencakup aspek keilmuan, tetapi juga pengasuhan dan pembentukan karakter. Tiga pilar utama yang menjadi landasan pendidikan di pesantren ini adalah pengasuhan, tahfizh, dan pengajaran.
Prinsip yang dipegang teguh oleh pesantren adalah: adab sebelum ilmu, iman sebelum Al-Qur’an, dan ilmu sebelum amal. Di antara yang sudah menjadi ciri khas PPTQ Qoryatul Qur’an adalah penerapan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun).
Para santri juga dibekali dengan berbagai metode pembelajaran seperti talaqqi, ta’lim, tadris, tarbiyah, dan mulazamah. Tidak hanya teori, santri juga mendapatkan pembinaan melalui praktik seperti ta’dib, tadrib (berbagai bentuk ujian), qudwah (keteladanan langsung), dan taudhif (kontribusi nyata).
Pendidikan di PPTQ Qoryatul Qur’an juga menekankan pentingnya keterlibatan langsung santri dalam kehidupan masyarakat. Mereka diterjunkan untuk mengajar di TPA, menyampaikan kultum, menjadi imam salat, hingga keterampilan seperti memasak dan menjahit.
“Di sisi lain, mereka juga dilatih untuk peduli terhadap lingkungan sosial melalui kegiatan seperti membersihkan masjid, membantu warga saat takziyah, dan ikut dalam kegiatan rewang,” kata Ustaz Hartanto menjelaskan.
Tak hanya itu, santri juga dilibatkan dalam kepanitiaan berbagai acara pesantren, seperti QIF (Qoryatul Qur’an Islamic Festival), khutbah taaruf, penyelenggaraan wisuda, hingga pelaksanaan ibadah kurban. Kontribusi mereka juga tampak dalam upaya memperindah dan memperbaiki lingkungan komplek pesantren, mulai dari kebersihan hingga pembangunan sarana prasarana.
Melalui proses pembinaan yang menyeluruh tersebut, santri tidak hanya tumbuh sebagai penghafal Al-Qur’an, tetapi juga sebagai pribadi yang tangguh, beradab, dan siap mengabdi. Mereka membawa semangat Qurani dalam kehidupan, menjadi harapan baru bagi umat.
Mengakhiri laporannya, Ustaz Hartanto mengucapkan selamat kepada seluruh santri yang telah diwisuda. Beliau mendoakan agar hafalan dan ilmu yang telah diperoleh menjadi cahaya dalam kehidupan mereka. Kepada para wali santri, pihak pesantren juga menyampaikan permohonan maaf yang tulus apabila selama masa pendidikan dan pengasuhan masih banyak kekurangan.
Posting Komentar untuk "Ustaz Hartanto: Wisuda Akbar PPTQ Qoryatul Qur’an Sebagai Momen Memuliakan Santri Penghafal Al-Qur’an"