PPTQ Qoryatul Qur’an Terima Wakaf 350 Buku Panduan Ilmu Tajwid Bergambar dari Penerbit Zamzam

PPTQ Qoryatul Qur’an menerima wakaf buku dari Penerbit Zamzam, Solo. Buku yang diserahterimakan di Komplek 02 Pucung pada Senin, 23 Juni 2025 ini berupa 350 eksemplar buku Panduan Ilmu Tajwid Bergambar karya DR. Aiman Rusydi Suwaiid.

Buku ini judul aslinya adalah At-Tajwid Al-Mushawwar. Penerbit awalnya adalah Maktabah Ibn Aljazari, Damaskus Suriah. Telah diterjemahkan oleh Ustaz Umar Mujtahid, Lc., diterbitkan di Indonesia melalui Penerbit Zamzam, Solo.

Ilmu tajwid sendiri adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan benar dan baik, meliputi pengucapan huruf yang tepat dari tempat keluarnya (makhraj), serta sifat-sifat huruf dan hukum bacaan lainnya. Tujuannya adalah untuk menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an dan memahami maknanya dengan benar.

Penyerahan wakaf buku dari Penerbit Zamzam Solo

Perwakilan dari Penerbit Zamzam, Ustaz Rudi Hartono dan Ustaz Albani, hadir langsung untuk menyerahkan wakaf secara simbolis. Sementara itu, pihak pesantren diwakili oleh Ustaz Faris Ahmad, Lc., M.Pd., yang menerima wakaf dengan penuh syukur.

Ustaz Faris menyampaikan apresiasi atas kontribusi yang sangat bermanfaat ini. Beliau menyebutkan bahwa buku Panduan Ilmu Tajwid Bergambar ini akan dijadikan panduan dan pegangan bagi para muhafizh dan muhafizhah, yakni para pengajar Al-Qur’an di pesantren yang berdedikasi dalam jangka panjang.

“Jazakumullah kepada Penerbit Zamzam. Semoga wakaf ini menjadi berkah dan jariah bagi seluruh muwakif. Kami berdoa semoga semua pihak yang ikut andil dalam program ini diberikan keberkahan oleh Allah di dunia dan akhirat. Aamiin,” ungkap beliau.

Penyerahan wakaf buku ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara lembaga penerbitan dengan lembaga pendidikan Islam dalam membumikan Al-Qur’an. Buku-buku tersebut diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran tajwid secara lebih efektif dan menarik bagi para santri.

Ilmu tajwid memiliki peran penting dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an. Di pesantren, pemahaman tajwid menjadi dasar utama dalam pendidikan Al-Qur’an agar santri mampu membaca dengan benar sesuai kaidah. Tajwid selain soal teknis membaca, juga bentuk penghormatan terhadap Kalamullah.

Tanpa tajwid, makna ayat bisa berubah dan keindahan bacaan hilang. Karena itu, para muhafizh dan muhafizhah dituntut menguasai tajwid dengan baik agar mampu membimbing santri membaca Al-Qur’an secara tartil, sebagaimana perintah Allah.

Berbagi :